Dinamic Routing


Dynamic routing biasanya digunakan untuk mengantisipasi kelemahan static routing. Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routing didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing.

Ada dua algoritma dasar routing pada Internet

  1. Distance Vector Routing
        Router hanya mengetahui koneksi fisik atau

    link cost 

      ke tetangga.
        Contoh Protokol :

    Routing Information Protocol (RIP)

  2. Link State Routing
        Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi,

    link cost.

        Contoh Protokol

     : Open Shortest Path First (OSPF)

.

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Tinggalkan komentar